TIMES JOGJA, SLEMAN – Komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman menjaga kebudayaan tak diragukan lagi. Apalagi, kebudayaan itu erat kaitannya dengan budaya Jawa yang masih ada hubungan dengan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Seperti, budaya tembang gending Jawa yang banyak menggunakan alat musik tradisional berupa gamelan.

Untuk menjaga kelestarian budaya tersebut, Dinas Kebudayaan Pemkab Sleman menyerahkan hibah gamelan kepada kelompok Masyarakat yang masih menjaga warisan leluhur tersebut. Sedikitnya, ada sebanyak 50 kelompok kebudayaan yang mendapatkan hibah gamelan.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Sleman, Edy Winarya mengatakan, kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan hibah gamelan ada sebanyak 50 kelompok. Diantaranya, gamelan untuk 20 kelompok, alat musik kubro 4 kelompok, alat musik bregodo 8 kelompok, alat musik hadroh 8 kelompok dan alat musik jathilan 10 kelompok.

“Ini menggunakan dana BKK Dana Keistimewaan DIY,” terang Edy, Jumat (15/12/2023).

Ia berharap, dengan adanya bantuan hibah gamelan alat musik tradisional ini para kelompok kebudayaan semakin eksis dan menjaga budaya Jawa. Selain itu, alat gemalan ini dapat menarik minat dan bakat generasi muda untuk mempelajari budaya Jawa.

“Dengan alat gamelan ini akan semakin menarik minat anak muda untuk mengembangkan seni dan budaya Yogyakarta yang ada di Kabupaten Sleman,” harap Edy.

Bupati Sleman Kustini SP mengatakan, hibah gamelan ini sebagai bentuk apresiasi Dinas Kebudayaan Pemkab Sleman dan Pemda DIY terhadap eksistensi kelompok kebudayaan yang ada di tengah masyarakat Kabupaten Sleman.

Ia berharap, peralatan ini semakin memotivasi para anggota kelompok kebudayaan dan anak muda agar terus berlatih meningkatkan keterampilannya dalam bidang seni dan budaya.

“Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang akan nguri-nguri budaya kita,” pinta Kustini.

Kustini menambahkan, saat ini ada 13 kalurahan di Kabupaten Sleman sebagai Desa Budaya oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian, 5 kalurahan ditetapkan sebagai Desa Mandiri Budaya. Secara simbolis, prosesi hibah gamelan dilakukan di Omah Petroek, Hargobinangun, Pakem, Sleman. (*)