TIMES JOGJA, BANTUL – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul memastikan pemindahan tempat pemungutan retribusi (TPR) pantai selatan ke selatan jalur jalan lintas selatan (JJLS) pada 2025. Langkah ini diambil untuk mencegah wisatawan masuk tanpa membayar retribusi ke kawasan pantai selatan Bantul.

Kepala Dispar Bantul, Saryadi, mengatakan pemindahan TPR ini dilakukan karena akan segera rampungnya pembangunan Jembatan Pandansimo dan Jalur Kelok 23. Infrastruktur tersebut akan membuka akses baru dari Kulon Progo dan Gunungkidul ke kawasan pantai selatan Bantul, sehingga berpotensi dimanfaatkan wisatawan untuk menghindari pembayaran retribusi.

"Kalau TPR tetap di lokasi lama, dikhawatirkan banyak wisatawan yang masuk tanpa membayar retribusi. Padahal, retribusi ini sangat penting untuk asuransi keselamatan wisatawan dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang kembali untuk masyarakat," ujar Saryadi, Rabu (19/2/2025).

Saat ini, Dispar masih melakukan pendataan dan pencarian lokasi pemindahan. Tahun lalu, delapan titik telah dianggarkan untuk pembangunan TPR baru, termasuk TPR Induk Parangtritis dan beberapa TPR di bagian barat pantai selatan.

Meski belum bisa memastikan bagaimana pembangunan infrastruktur TPR baru karena menunggu kebijakan anggaran dari Kementerian Dalam Negeri, Saryadi memastikan pemindahan tetap berlangsung.

"Kalau pun belum ada bangunan permanen, TPR darurat tetap akan dibuat di lokasi baru, dengan petugas dan tarif retribusi yang sama, yakni Rp15 ribu per wisatawan," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa wisatawan harus masuk ke kawasan pantai selatan Bantul melalui TPR resmi agar retribusi tetap berjalan.

"Kami imbau wisatawan tetap tertib, membayar retribusi, dan selalu berhati-hati saat berwisata di pantai," pungkasnya. (*)