TIMES JOGJA, BANTUL – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bantul, Yogyakarta terus menjadi perhatian. Sejak 1 Desember 2024 hingga 26 Februari 2025, tercatat 555 ekor sapi terinfeksi PMK.

Dari jumlah tersebut, 311 ekor telah sembuh, sementara 77 ekor mati. Selain itu, 8 ekor sapi harus dipotong bersyarat.

Di sisi lain, program vaksinasi PMK tahap II di Bantul masih berlangsung. Hingga Selasa (26/2/2025) capaian vaksinasi baru mencapai 51,88% dari target. Sebanyak 5.136 dosis vaksin telah diberikan kepada 8.027 ekor ternak di wilayah ini.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Novriyeni, S.Pt., M.Ec.Dev., menyatakan bahwa vaksinasi terus digencarkan untuk menekan penyebaran PMK.

 "Kami terus berupaya mempercepat vaksinasi guna melindungi ternak dari PMK. Selain vaksinasi, kami juga melakukan pengawasan ketat dan edukasi kepada peternak agar menerapkan biosekuriti yang baik," ujarnya, Minggu (2/3/2025).

Secara keseluruhan, capaian vaksinasi tahap II di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mencapai 53,96 persen dari target 34.025 ekor ternak. Kota Yogyakarta mencatat capaian tertinggi dengan 100 persen vaksinasi, disusul Kulon Progo (83,33 persen), Sleman (61,53 persen), Bantul (51,88 persen), dan Gunungkidul (25,79 persen).

Novriyeni menambahkan bahwa peternak di Bantul diharapkan aktif melaporkan kasus PMK serta mendukung program vaksinasi. 

"Kami mengimbau para peternak untuk segera melaporkan jika ada ternak yang menunjukkan gejala PMK, sehingga dapat segera ditangani dan tidak menyebar lebih luas," katanya.

Upaya vaksinasi dan pengawasan terus dilakukan guna mencegah penyebaran PMK serta melindungi kesehatan ternak di wilayah DIY. (*)