TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, bersama Sekda DIY, Beny Suharsono, serta anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan langsung terhadap ketersediaan bahan pangan dan gas LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) menjelang Idulfitri 2025.
Pemantauan ini dilakukan pada Jumat (14/3/2025) di Pasar Beringharjo serta pangkalan gas Ngaisyah di Jalan Karel Sasuit Tubun 105, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
Harga Pangan Stabil, Stok Aman
Hasto memastikan bahwa menjelang Idulfitri, stok pangan mencukupi dan harga tetap terkendali. “Kami memastikan stok pangan aman, harga stabil, dan tidak terjadi inflasi yang signifikan sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Hasto.
Di toko Segoro Amarto, Pasar Beringharjo, stok minyak goreng terpantau cukup dengan harga yang tetap stabil. Demikian pula dengan stok gula, yang masih tersedia dalam jumlah cukup tanpa indikasi kelangkaan.
Sementara itu, harga daging juga tidak mengalami lonjakan berarti. “Harga daging KW1 tetap di Rp130.000 per kilogram, sedangkan KW2 di Rp120.000 per kilogram. Ini menunjukkan kestabilan harga menjelang hari raya,” jelas Hasto.
Untuk komoditas cabai, harga cabai keriting masih berada di kisaran Rp30.000 per kilogram, sementara cabai rawit mencapai Rp80.000 per kilogram. Hasto menilai harga ini masih dalam batas wajar.
Dengan kondisi tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman.
Distribusi Gas LPG 3 Kg Terpantau Lancar
Selain pemantauan harga pangan, Hasto juga meninjau distribusi gas LPG 3 kg di pangkalan Ngaisyah, Ngampilan. Terdapat 900 pangkalan gas yang beroperasi di Yogyakarta, dengan pasokan mencapai 75 tabung per minggu di setiap pangkalan.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah menyiapkan cadangan sebanyak 60.000 tabung LPG untuk menghindari kelangkaan selama Ramadan hingga Idulfitri.
Hasto juga menegaskan bahwa harga resmi gas LPG 3 kg telah ditetapkan sebesar Rp18.000 per tabung. “Kami ingin memastikan tidak ada permainan harga atau spekulasi yang merugikan masyarakat,” tegas mantan kepala BKKBN ini.
Pemerintah juga melakukan pengecekan terhadap berat tabung gas, dan hasilnya menunjukkan selisih sekitar 0,01 kg, yang masih dalam ambang toleransi yang diperbolehkan.
Bulog Pastikan Stok Aman Hingga Lebaran
Sekda DIY, Beny Suharsono, menambahkan bahwa pemantauan harga dan stok pangan sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. “Jika stok kurang, harga naik dan menyebabkan inflasi. Sebaliknya, jika stok ada tapi daya beli menurun, bisa terjadi deflasi. Kita harus menjaga pertumbuhan ekonomi yang saat ini sudah mencapai 5,63 persen,” kata Beny.
Beny juga memastikan bahwa Bulog memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran, meskipun libur panjang kali ini diperkirakan lebih lama dari biasanya.
Operasi Pasar untuk Kendalikan Harga
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengungkapkan bahwa pemerintah akan menggelar operasi pasar di empat titik, yakni Pasar Beringharjo, Prawirotaman, Sentul, dan Kranggan. Operasi ini bertujuan untuk menjaga harga tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
Selain itu, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) akan memasok 24 ton Minyak Kita ke Kota Yogyakarta dalam waktu dekat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 2025.
“Dengan langkah-langkah ini, kami optimis harga bahan pokok tetap terkendali dan masyarakat bisa menjalani Ramadan serta Idulfitri dengan tenang,” terangnya. (*)
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |