TIMES JOGJA, YOGYAKARTA – Sejumlah anak penyandang down syndrome menampilkan atraksi pencak silat down syndrome. Atraksi yang mereka tunjukan ini dalam rangka memperingati Malam Puncak Satu Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang diselenggarakan di Pelataran Shiwa Candi Prambanan, Yogyakarta.
Pada kesempatan malam puncak itu, anak-anak down syndrome yang tergabung dalam organisasi POTADS DIY berkesempatan menampilkan atraksi pencak silat yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 orang meliputi Panitia Penyelenggara, Pengisi Acara, Jajaran Pengurus Pusat PSHT, warga PSHT serta tamu undangan.
Pendiri sekaligus Sekretaris Yayasan Indonesia Down Syndrome Insani (YIDSI) Yogyakarta, Ludy Bima menjelaskan, kegiatan malam puncak ini merupakan hadiah bagi anak-anak down syndrome. Faktanya, mereka memiliki bakat terpendam yang selama ini belum diketahui banyak masyarakat luas.
"Malam yang luar biasa untuk anak-anak penyandang difabel, mereka menampilkan atraksi luar biasa yang banyak masyarakat belum tahu. Terima kasih untuk penyelenggara PSHT Yogyakarta," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Difabel DIY ini kepada TIMES Indonesia, Minggu (4/9/2022).
Lantas, lanjut Ludy, pasca pencak silat down syndrome ke depan dirinya akan tetap optimis kepada mereka (penyandang difabel) untuk terus proaktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dinilainya positif. Ia bahkan tak henti-hentinya memberikan sumbangsihnya terhadap kaum difabel melalui sebuah karya seni dan budaya kepada masyarakat umu. (*)
Pewarta | : Hendro Setyanto Baskoro |
Editor | : Deasy Mayasari |