TIMES JOGJA, BANTUL – Puluhan warga Padukuhan Ponggok II, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul menggelar aksi demonstrasi menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Padukuhan setempat, pada Jumat (1/9/2023) siang, di Balai Kalurahan Trimulyo.
Pantauan TIMES Indonesia, massa yang datang berkonvoi mengendarai puluhan sepeda motor dan beberapa mobil Pikap itu tiba di halaman Balai Kalurahan Trimulyo, sekitar pukul 13.35 WIB.
Massa yang terdiri dari anak-anak, remaja hingga dewasa itu datang sembari membawa sejumlah poster dan spanduk bertuliskan penolakan pembangunan IPLT yang berlokasi di kawasan pemukiman warga yang terdiri dari 10 RT atau Rukun Tetangga.
Setibanya di lokasi, berbagai macam ujaran aspirasi didengungkan oleh massa yang didominasi oleh kaum emak-emak itu. Mereka juga membentangkan spanduk dan beberapa poster.
Adapun spanduk dan poster itu diantaranya berbunyi 'Stop Pembangunan IPLT'; Kami Warga Sekitar Menolak Keras; Mana Keadilan Kenyamanan Hidup Semua Kalian Rampas, Ini Kawasan Sport Center dan Di Bawah Kekuasaan Tirani.
Salah seorang tokoh masyarakat Ponggok II, Jarowi menyebut warga telah bersepakat menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja itu. Bahkan, penolakan itu sejatinya juga diamini oleh warga lainnya.
Dia mengungkapkan penolakan itu karena warga hanya ingin hidup nyaman dan tenteram, tanpa menghirup bau udara yang telah terkontaminasi dengan kotoran manusia.
Ia menegaskan apabila permohonan warga ini tidak dikabulkan oleh pemerintah, maka aksi yang sama kemungkinan akan kembali digelar oleh warga
Disisi lain, Jarowi juga menyesalkan penggunaan tanah kas desa yang berlokasi di tempat yang cukup strategis. Yang mana seharusnya tanah itu berimpak pada Kesejahteraan masyarakat namun justru digunakan untuk pembangunan IPLT yang berdampak buruk bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat setempat.
"Kami hanya ingin hidup enak, tanpa ada bau-bau. Itu Pemerintah, katanya nggak ada bau-bau. Warga itu sudah survei di Madurejo, nyatanya juga masyarakat di sana ngeluh bau," ujar Jarowi.
Lurah Trimulyo Jauzan Sanusi memaklumi aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat itu. Namun demikian terkait pembangunan IPLT itu pihaknya hanya membutuhkan koordinasi yang intens dengan masyarakat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tolak Pembangunan IPLT, Puluhan Warga Geruduk Balai Desa Trimulyo Jetis
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Deasy Mayasari |